07 May 2010

Kisah ana terhadap..."Ibu ..maafkan ana"

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya.

Kerana sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa mebawa apa2.

Saat berjalan di suatu jalan, Ana baru menyedari yg ia tidak membawa wang langsung.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah warung dan ia mencium harumnya aroma masakan.

Ia ingin sekali memesan semangkuk mee, tetapi ana tidak mempunyai wang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Cik nak makan apa2?

”Ya, tetapi,saya tdk membawa wang” jawab Ana dengan malu-malu

“Tidak apa-apa, aku akan membawakan makanan untukmu” jawab si pemilik kedai. “Silakan duduk, aku akan memasakkan mee untukmu”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu memberikan semangkuk mee.

Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.

“Ada apa cik?” Tanya si pemilik kedai.

“tidak apa-apa” saya hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.

“Bahkan, seorang yang baru dikenali pun memberi saya semangkuk mee!, tetapi,…

ibu saya sendiri, setelah bertengkar dengan saya,mengusir saya dari rumah dan mengatakan kepada saya agar jangan kembali lagi ke rumah”

“Encik org yg baru saya kenali tapi encik mengambil berat pasal saya jika dibandingkan dengan ibu kandung saya sendiri” kata ana kpd pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata

“Kenapa cik berfikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk mee dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak makanan dan nasi utukmu saat dari kau kecil sehingga sampai ke saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”

Ana, terkedu mendengar hal tsb.

“Mengapa saya tdk berpikir ttg hal tsb? Utk semangkuk mee dr org yg baru saya kenali, saya begitu berterima kasih, tetapi kepada ibu saya yg memasak untuk saya selama bertahun-tahun, saya bahkan tidak menghargainya.Dan hanya kerana persoalan yg kecil dan remeh saya bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan meenya, lalu ia mnguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya.

Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg hrs diucapkan kpd ibunya.

Begitu sampai di depan pintu rumah, ana melihat ibunya dengan wajah yg letih dan cemas.

Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana dah pulang, cepat masuklah, mak dah siapkan makan malam,ana makanlah dahulu sebelum ana tidur, makanan akan sejuk jika ana tk makan sekarang.

Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita.

Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.Hargailah mereka.....

No comments:

Post a Comment